PERPUSTAKAAN, MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Oleh :
PENDAHULUAN
Pada masa era globalisasi saat ini, perpustakaan
banyak ditinggalkan oleh masyarakat umum, sebab perkembangan teknologi
informasi sangat pesat dan banyak masyarakat umum meninggalkan perpustakaan
hanya untuk menikmati mudahnya akses internet. Maka perlu sebuah gerakan bahwa
perpustakaan sebagai media informasi dan komunikasi yang utama. Menurut Bapak
Musa Asy’arie dalam buku “The Key Word Perpustakaan di Mata Masyarakat”[1]
beliau menulis sebuah wacana dengan judul Perpustakaan Mengubah Jalan Hidup,
Menjadi Pilar Penyangga Peradaban, yang intinya bahwa Negeri ini akan menjadi
bumi yang subur untuk menumbuhkan pluralitas, jika perpustakaan tetap terjaga
peranannya dalam dunia pendidikan yang mencerdaskan, sebagai pilar penyangga
peradaban yang memuliakan pemikiran yang bebas. Disebutkan pula perpustakaan di
negeri ini jangan sampai jatuh tak terurus dan sepi pembacanya kalau
perpustakaan kita jatuh sempurnalah kejatuhan peradaban bangsa. Maka dapat kita
ambil hikmahnya bahwa media informasi dan komunikasi yang pertama adalah
perpustakaan. Secara real saat ini perpustakaan sangat banyak di tinggalkan
oleh masyarakat dan para pelajar sebab adanya sebuah teknologi yang baru, instant,
dan mudah untuk diakses, yaitu internet. Bagi para pelajar, internet memudahkan
untuk mencari informasi dan referensi dalam mengerjakan tugas – tugasnya, namun
secara tidak sadar hal ini menjadi kegiatan hal yang negative jika para pelajar
memanfaatkannya sebagai media “copas” alias copy paste yang sangat tidak
mendidik, mungkin kegiatan ini bisa mendukung untuk mengerjakan tugas namun
membodohi kita sendiri, maka dari itu saya mengangkat tema ini untuk
mensosialisasikan lewat tulisan, bahwa perpustakaan adalah wadah utama dalam
hal mencari informasi dan komunikasi untuk membuat tugas dari pada menikmati
mudahnya akses internet hanya mengandalkan “copas” tanpa sumber yang jelas.
PEMBAHASAN
Sebagai mahasiswa jurusan ilmu
perpustakaan, melihat kebanyakan mahasiswa menggunakan internet sebagai bahan
rujukan dan referensi saya mempunyai beberapa pandangan, jika saya lihat dari
segi positifnya internet, memiliki banyak fungsi dan manfaat namun didalam
internet hanya sedikit sumber valid dalam rujukan pembelajaran, dibandingkan
dengan perpustakaan yang merupakan jantung dalam mencari informasi terutama di
perguruan tinggi. Pada saat peradaban Yunani sendiri muncul sosok Socrates,
Plato dan Aristoteles, mereka menggunakan perpustakaan sebagai ruangan yang
mendukung dan dinamis dalam mengembangkan pola fikir. Dalam hal ini mereka
melahirkan sebuah metode dialektika seperti seorang Sokrates mampu mengajukan
pertanyaan - pertanyaan kritis yang dikembangkan secara berkelanjutan dan
bertingkat hingga membawa seorang Plato pada realitas dasarnya adalah idelisme
sedangkan Aristoteles menegaskan sebuah realismnya, pola – pola ini lahir dari
banyak eksperimen mereka yang diperkuat dengan membaca di perpustakaan. Dari
gambaran diatas dapat dibagi menjadi dua pembahasan bahwa pembelajaran di
perpustakaan dapat kita pahami dalam 2 hal pokok, sebagai berikut :
Perpustakaan sebagai Media Informasi
Pada dasarnya perpustakaan merupakan tempat untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa namun masyarakat kita sendiri tidak menyadari bahwa mereka
mempunyai minat baca yang kurang baik hingga tidak mempunyai inisiatif untuk
membaca maka Negara kita menjadi Negara terpuruk dan tidak pernah maju seperti
saat ini. Menurut Kamus Kepustakawanan Indonesia[2]
Media Informasi berarti berita, peristiwa, data, maupun literature, dan sangat
berkaitan dengan ilmu komunikasi, yang berarti keterangan maupun pesan berupa
suara, isyarat, maupun cahaya yang dengan cara tertentu dapat diterima oleh
sasaran. Dari suara dan isyarat tidaklah mungkin jika tidak diperkuat dengan
argument dari lingkungan, berita, peristiwa, data maupun literature yang ada.
Sebab itu lah perpustakaan sangat baik dalam hal pencarian referensi utama untuk
pembelajaran masyarakat umum.
Perpustakaan sebagai Media Komunikasi
Sebagai media komunikasi perpustakaan memiliki peran penting
sebagai tempat komunikasi dan diskusi, sebab didalam perpustakaan menurut
Nordenstreng dan Varis (1973) dalam (Nasution, 1989: 15), ada empat titik penentu
yang salah satunya mengatakan komunikasi “Dapat berkembangnya seni tulisan dan
berkembangnya kemampuan bicara manusia menggunakan bahasa” ,pernyataan ini bisa
di simpulkan bahwa diskusi (berkomunikasi) dapat mengembangkan pola fikir kita yang
bertujuan untuk menulis melalui sumber referensi yang didiskusikan, kegiatan
ini sangat keren dan menarik sebab dengan menulis yang dilatarbelakangi adanya
diskusi dan berkomunikasi secara langsung kita dapat merubah dunia atau lebih
realnya memajukan Negara Indonesia. Menambahkan materi Perpustakaan, Media
Komunikasi dan Informasi dalam buku
Materi Pokok Media Teknologi[3]
membahas masalah pemanfaatan media dan perpustakaan sebagai berikut :
Pemanfaatan di perpustakaan media
komunikasi dan informasi harus diarahkan untuk mencapai misi pelayanan yang meliputi
pelayanan program pendidikan, informasi, kebudayaan, hobi, dan rekreasi.
Empat jenis layanan perpustakaan
oleh Beenham dan Morrison (1991):
1.Menyediakan fasilitas untuk
pengembangan individu dan kelompok dari berbagai level pendidikan, dengan tujuan
menjadi tempat untuk mengembangkan pola komunikasi,
2.Memberikan pelayanan dan jasa
untuk mendapatkan anekaragam informasi dan ilmu pengetahuan, dengan tujuan
mengembangkan pola fikir yang baik,
3.Sebagai pusat pengembangan
kebudayaan dan seni,
4.Sebagai pusat pengembangan hobi,
rekreasi untuk mengembangkan minat dan kesenagan.
PENUTUP
Kesimpulan
Jika Perpustakaan banyak dikunjungi oleh masyarakat, maka citra dan
martabat bangsa ini akan dihargai. Seperti hal nya teknologi yang terus
berkembang seharusnya perpustakaan juga harus menjadi tempat yang semakin mewah
dan selalu menginspirasi semua pihak, bukan hanya tempat rekreasi dan mol yang
selalu dibuat mewah dan selalu menarik untuk dikunjungi namun sebagai tempat
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa juga perlu di mewahkan. Sebagai media
informasi dan komunikasi utama maka harus dibuat semenarik mungkin seperti cara
promosi, fasilitas – fasilitas memadai, dan tempat mendukung. Juga ada baiknya
perpustakaan dapat menyediakan materi yang menarik dan informative, bisa
bermanfaat sebagai tempat diskusi yang komunikatif antara pustakawan sang “nabi
informasi” dan pengguna.
Saran
Anggaplah perpustakaan sebagai tempat tinggal yang bisa merubah
pola fikir dan keterpurukan suatu bangsa, dengan beberapa kegiatan ringan; yang
pertama membaca, kegiatan membaca melatih kita untuk bisa terus berfikir
dengan kaidah yang benar, yang kedua berdiskusi, dari kegiatan membaca
kembangkanlah menjadi kegiatan komunikatif yaitu diskusi dengan teman – teman
sebaya mengenai buku yang pernah masing – masing baca, dan yang ketiga, sebagai
tempat penyaluran bakat, poin terakhir ini merupakan kegiatan pengembangan dan
penyampaian aspirasi kita yang di latar belakangi membaca dan diskusi yaitu menulis,
dengan menulis kita juga bisa menyampaikan pengalaman serta ilmu kita di
tulisan tersebut. Maka praktik “copas” Insya Allah akan mulai di tinggalkan
serta melatih kita untuk berperilaku jujur.
0 komentar:
Posting Komentar