22.08
0

PERPUSTAKAAN, MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Oleh :
Mohammad Yoga Pratama

PENDAHULUAN
Pada masa era globalisasi saat ini, perpustakaan banyak ditinggalkan oleh masyarakat umum, sebab perkembangan teknologi informasi sangat pesat dan banyak masyarakat umum meninggalkan perpustakaan hanya untuk menikmati mudahnya akses internet. Maka perlu sebuah gerakan bahwa perpustakaan sebagai media informasi dan komunikasi yang utama. Menurut Bapak Musa Asy’arie dalam buku “The Key Word Perpustakaan di Mata Masyarakat[1] beliau menulis sebuah wacana dengan judul Perpustakaan Mengubah Jalan Hidup, Menjadi Pilar Penyangga Peradaban, yang intinya bahwa Negeri ini akan menjadi bumi yang subur untuk menumbuhkan pluralitas, jika perpustakaan tetap terjaga peranannya dalam dunia pendidikan yang mencerdaskan, sebagai pilar penyangga peradaban yang memuliakan pemikiran yang bebas. Disebutkan pula perpustakaan di negeri ini jangan sampai jatuh tak terurus dan sepi pembacanya kalau perpustakaan kita jatuh sempurnalah kejatuhan peradaban bangsa. Maka dapat kita ambil hikmahnya bahwa media informasi dan komunikasi yang pertama adalah perpustakaan. Secara real saat ini perpustakaan sangat banyak di tinggalkan oleh masyarakat dan para pelajar sebab adanya sebuah teknologi yang baru, instant, dan mudah untuk diakses, yaitu internet. Bagi para pelajar, internet memudahkan untuk mencari informasi dan referensi dalam mengerjakan tugas – tugasnya, namun secara tidak sadar hal ini menjadi kegiatan hal yang negative jika para pelajar memanfaatkannya sebagai media “copas” alias copy paste yang sangat tidak mendidik, mungkin kegiatan ini bisa mendukung untuk mengerjakan tugas namun membodohi kita sendiri, maka dari itu saya mengangkat tema ini untuk mensosialisasikan lewat tulisan, bahwa perpustakaan adalah wadah utama dalam hal mencari informasi dan komunikasi untuk membuat tugas dari pada menikmati mudahnya akses internet hanya mengandalkan “copas” tanpa sumber yang jelas.
PEMBAHASAN
Sebagai mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan, melihat kebanyakan mahasiswa menggunakan internet sebagai bahan rujukan dan referensi saya mempunyai beberapa pandangan, jika saya lihat dari segi positifnya internet, memiliki banyak fungsi dan manfaat namun didalam internet hanya sedikit sumber valid dalam rujukan pembelajaran, dibandingkan dengan perpustakaan yang merupakan jantung dalam mencari informasi terutama di perguruan tinggi. Pada saat peradaban Yunani sendiri muncul sosok Socrates, Plato dan Aristoteles, mereka menggunakan perpustakaan sebagai ruangan yang mendukung dan dinamis dalam mengembangkan pola fikir. Dalam hal ini mereka melahirkan sebuah metode dialektika seperti seorang Sokrates mampu mengajukan pertanyaan - pertanyaan kritis yang dikembangkan secara berkelanjutan dan bertingkat hingga membawa seorang Plato pada realitas dasarnya adalah idelisme sedangkan Aristoteles menegaskan sebuah realismnya, pola – pola ini lahir dari banyak eksperimen mereka yang diperkuat dengan membaca di perpustakaan. Dari gambaran diatas dapat dibagi menjadi dua pembahasan bahwa pembelajaran di perpustakaan dapat kita pahami dalam 2 hal pokok, sebagai berikut :
Perpustakaan sebagai Media Informasi
Pada dasarnya perpustakaan merupakan tempat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa namun masyarakat kita sendiri tidak menyadari bahwa mereka mempunyai minat baca yang kurang baik hingga tidak mempunyai inisiatif untuk membaca maka Negara kita menjadi Negara terpuruk dan tidak pernah maju seperti saat ini. Menurut Kamus Kepustakawanan Indonesia[2] Media Informasi berarti berita, peristiwa, data, maupun literature, dan sangat berkaitan dengan ilmu komunikasi, yang berarti keterangan maupun pesan berupa suara, isyarat, maupun cahaya yang dengan cara tertentu dapat diterima oleh sasaran. Dari suara dan isyarat tidaklah mungkin jika tidak diperkuat dengan argument dari lingkungan, berita, peristiwa, data maupun literature yang ada. Sebab itu lah perpustakaan sangat baik dalam hal pencarian referensi utama untuk pembelajaran masyarakat umum.

Perpustakaan sebagai Media Komunikasi
Sebagai media komunikasi perpustakaan memiliki peran penting sebagai tempat komunikasi dan diskusi, sebab didalam perpustakaan menurut Nordenstreng dan Varis (1973) dalam (Nasution, 1989: 15), ada empat titik penentu yang salah satunya mengatakan komunikasi “Dapat berkembangnya seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara manusia menggunakan bahasa” ,pernyataan ini bisa di simpulkan bahwa diskusi (berkomunikasi)  dapat mengembangkan pola fikir kita yang bertujuan untuk menulis melalui sumber referensi yang didiskusikan, kegiatan ini sangat keren dan menarik sebab dengan menulis yang dilatarbelakangi adanya diskusi dan berkomunikasi secara langsung kita dapat merubah dunia atau lebih realnya memajukan Negara Indonesia. Menambahkan materi Perpustakaan, Media Komunikasi dan Informasi  dalam buku Materi Pokok Media Teknologi[3] membahas masalah pemanfaatan media dan perpustakaan sebagai berikut :
Pemanfaatan di perpustakaan media komunikasi dan informasi harus diarahkan untuk mencapai misi pelayanan yang meliputi pelayanan program pendidikan, informasi, kebudayaan, hobi, dan rekreasi.
Empat jenis layanan perpustakaan oleh Beenham dan Morrison (1991):
1.Menyediakan fasilitas untuk pengembangan individu dan kelompok dari berbagai level pendidikan, dengan tujuan menjadi tempat untuk mengembangkan pola komunikasi,
2.Memberikan pelayanan dan jasa untuk mendapatkan anekaragam informasi dan ilmu pengetahuan, dengan tujuan mengembangkan pola fikir yang baik,
3.Sebagai pusat pengembangan kebudayaan dan seni,
4.Sebagai pusat pengembangan hobi, rekreasi untuk mengembangkan minat dan kesenagan.



PENUTUP
Kesimpulan
Jika Perpustakaan banyak dikunjungi oleh masyarakat, maka citra dan martabat bangsa ini akan dihargai. Seperti hal nya teknologi yang terus berkembang seharusnya perpustakaan juga harus menjadi tempat yang semakin mewah dan selalu menginspirasi semua pihak, bukan hanya tempat rekreasi dan mol yang selalu dibuat mewah dan selalu menarik untuk dikunjungi namun sebagai tempat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa juga perlu di mewahkan. Sebagai media informasi dan komunikasi utama maka harus dibuat semenarik mungkin seperti cara promosi, fasilitas – fasilitas memadai, dan tempat mendukung. Juga ada baiknya perpustakaan dapat menyediakan materi yang menarik dan informative, bisa bermanfaat sebagai tempat diskusi yang komunikatif antara pustakawan sang “nabi informasi” dan pengguna.
Saran
Anggaplah perpustakaan sebagai tempat tinggal yang bisa merubah pola fikir dan keterpurukan suatu bangsa, dengan beberapa kegiatan ringan; yang pertama membaca, kegiatan membaca melatih kita untuk bisa terus berfikir dengan kaidah yang benar, yang kedua berdiskusi, dari kegiatan membaca kembangkanlah menjadi kegiatan komunikatif yaitu diskusi dengan teman – teman sebaya mengenai buku yang pernah masing – masing baca, dan yang ketiga, sebagai tempat penyaluran bakat, poin terakhir ini merupakan kegiatan pengembangan dan penyampaian aspirasi kita yang di latar belakangi membaca dan diskusi yaitu menulis, dengan menulis kita juga bisa menyampaikan pengalaman serta ilmu kita di tulisan tersebut. Maka praktik “copas” Insya Allah akan mulai di tinggalkan serta melatih kita untuk berperilaku jujur.



[1] Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, The Key Word : Perpustakaan di Mata Masyarakat, Yogyakarta : Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, hlm 39.
[2] Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Book Publisher, hlm 116.
[3] Pribadi, Benny A. dan Katrin, Yuni (2008) Materi Pokok Media Teknologi. Jakarta: Universitas Terbuka.

0 komentar:

Posting Komentar